Review Buku "Heal Yourself: Untukmu Yang Pernah Terluka" karya Novie Ocktaviane Mufti

https://production-kontak-dot-link.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/kontaklink-pro/2FQj4HkjGwRuQIg8PQvcRWiCqah/attachment/202306/30-v5sn2


Buku "Heal Yourself: Untukmu Yang Pernah Terluka" adalah kisah perjalanan yang memadukan pemahaman psikologi dengan spiritualitas Islami, meberikan panduan untuk penyembuhan diri. Ditulis dengan bahasa yang seakan sedang berbicara langsung dengan penulis, buku ini mampu menggugah kesadaran kita tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan emosional dalam kehidupan sehari-hari.


Salah satu keunggulan yang membedakan buku ini adalah penggunaan kutipan-kutipan Al Qur'an yang memperkaya pembahasannya. Hal ini memberikan dimensi baru pada buku psikologi, menghubungkan pengetahuan psikologi dengan prinsip-prinsip agama Islam. Dengan cara ini, buku ini mengajak kita untuk merenung dan memperdalam pemahaman tentang makna hidup, serta mencintai sang Khalik lebih dalam lagi.


Buku ini terbagi menjadi tiga bagian besar yang masing-masing membahas aspek penyembuhan diri dari perspektif yang berbeda.

Bagian pertama: Heal Yourself #1 tentang mencari makna. Pencarian makna hidup memang sangat mendasar pada jati diri manusia, karena hidup akan terasa hambar jika tidak bisa menemukan makna hidup. Pun kalau sudah menemukan makna, apakah makna yang sudah ditemukan itu adalah sebenar-benar makna atau hanya prasangka tentang makna?

Bagian kedua, Heal Yourself #2 tentang luka dan orang lain," membahas pentingnya hubungan sosial yang sehat, seperti bagaimana bijak dalam menggunakan media sosial untuk menghindari dampak negatifnya.

Bagian ketiga, "Heal Yourself #3 luka dan Allah-lah Maha Penyembuh," mengingatkan kita bahwa Allah selalu hadir dalam setiap kondisi, dan hubungan kita dengan-Nya adalah sandaran utama dalam hidup.

Selain pemaduan antara psikologi dan keislaman, buku ini juga memberikan sumber referensi yang kredibel, sehingga pembaca dapat melanjutkan penelusuran dan pemahaman mereka sendiri. Hal ini menunjukkan pendekatan yang holistik dan menjadikan buku ini lebih dari sekadar ulasan atau opini pribadi.

Di akhir buku, terdapat kejutan yang menyenangkan berupa Chapter Bonus: Writing for Healing Journal. Dalam bagian ini, pembaca diberikan 30 lembar kosong dengan beberapa petik kalimat hikmah yang dapat membimbing kita untuk menuliskan pengalaman hidup selama 30 hari ke depan. Dengan ini, buku ini tidak hanya menjadi panduan, tetapi juga alat praktis yang membantu kita menjadi lebih peka terhadap hikmah yang terkandung dalam setiap kejadian hidup.

Secara keseluruhan, "Heal Yourself: Untukmu Yang Pernah Terluka" adalah buku yang unik dan menginspirasi. Dengan menggabungkan pemahaman psikologi dengan nilai-nilai keislaman, buku ini memberikan panduan yang berharga untuk memperkuat keseimbangan emosional kita.